Senin, 27 Agustus 2007

You are Invited

Rekan-rekan pemuda yang baik...

Tahun pelajaran 2007/2008 sudah berjalan sebulan lebih, walaupun demikian Tim Pelayanan Adik Asuh – KOMPA, tetap dengan sukacita menyambut jemaat muda dan simpatisan yang mau berbagi waktu, berbagi ilmu dan berbagi kasih dengan para adik asuh.

Para adik asuh ini berasal dari sektor informal dan sebagian besar tidak seiman dengan kita namun hal ini tentunya bukan penghalang bagi rekan-rekan yang mau menyempatkan diri mengajar berbagai mata pelajaran sekolah seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan lainnya. Selain pelajaran sekolah, rekan2 bisa mengajarkan keterampilan ataupun mengajak mereka berbagai permainan yang mendidik. Rekan-rekan juga diajak untuk ADA dalam pergumulan para adik asuh dan keluarga maupun komunitasnya.

Jika rekan-rekan pemuda rindu untuk melayani bersama kami selama tahun pelajaran ini dan semoga untuk seterusnya, kami doakan dan nantikan kehadirannya pada:

SETIAP SABTUPk. 14.00 s.d 16.00 WIBdi Ruang Atena (RPA),
GKI Kebayoran Baru

Terutama untuk Sabtu ini (01/09/07), kami secara khusus mengundang rekan2 Pengurus KOMPA ataupun rekan muda lainnya untuk membantu mengajar karena pada waktu yang bersamaan sebagian besar kakak asuh sedang melakukan pertemuan bersama orangtua dari adik-adik ini.

Terima kasih atas segala dukungan dan doa. Tuhan memberkati!

_______________________________________________
TIM PELAYANAN ADIK ASUH
T. 0852.15212233 (Prana)/0815.9874761 (Sisil)
E.
adik.asuh@gmail.com, adikasuh@yahoogroups.com
B.
http://adik-asuh.blogspot.com

Senin, 13 Agustus 2007

Sekilas mengenai Pelayanan Adik Asuh

Pelayanan Adik Asuh terbuka pada anak-anak usia sekolah tanpa memandang suku, agama, ataupun strata ekonomi. Walaupun demikian, Pelayanan Adik Asuh lebih diutamakan kepada anak-anak dari sektor informal yang memiliki keinginan kuat untuk belajar ditengah kesulitan hidupnya. Tahun 2007 ini Pelayanan Adik Asuh sudah memasuki usia 7 tahun pelayanan.

KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

Aktivitas belajar-mengajar adalah kegiatan utama dalam Pelayanan Adik Asuh. Kegiatan ini secara rutin diadakan setiap Sabtu, pk. 14.00-16.00 WIB di Ruang Pertemuan Athena atau di pelataran GKI Kebayoran Baru. Materi pelajaran yang disampaikan antara lain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan pelajaran sekolah lainnya. Tenaga pengajar adalah jemaat muda atau simpatisan GKI Kebayoran Baru yang bersedia secara sukarela tanpa dibayar untuk berbagi waktu, kasih dan ilmu. Adik asuh yang dilayani umumnya berasal dari sektor informal dimana kondisi sosio-ekonomi mereka tidak mendukung terciptanya lingkungan yang akademis untuk belajar.

Selain mata pelajaran umum, kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan juga ditekankan pada pembentukan budi pekerti, karakter serta nilai-nilai universal. Hal ini dikembangkan melalui penyediaan kotak baca yang berisikan berbagai buku bacaan menarik dan edukatif, kebiasaan berterimakasih, permainan dan lagu, seni, serta aktivitas kreatif lainnya.

Menyadari bukan pendampingan akademis saja yang dibutuhkan adik asuh tetapi juga bekal keterampilan, maka ada waktu-waktu dimana para kakak asuh mengajar cara membuat suatu keterampilan tertentu. Untuk pelajaran keterampilan ini kadang-kadang para orangtua adik asuh juga diikutsertakan.

Hal yang paling utama dalam kegiatan belajar-mengajar dan harus dimiliki oleh setiap kakak asuh adalah KASIH. Kasih dapat menjadi motivasi yang benar dalam mengajar, kasih dapat menguatkan saat pelayanan tampaknya sulit, kasih dapat mengeratkan persaudaraan dan kasih juga dapat menggerakkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Satu lagi, pengalaman dikasihi dan dicintai, adalah salah satu bekal yang ingin kami berikan bagi adik asuh dalam melihat kehidupan.

PERTEMUAN ORANGTUA
Pertemuan orangtua adik asuh dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Pertemuan ini berguna untuk mengkomunikasikan perkembangan adik asuh sekaligus mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang di ambil Tim Pelayanan Adik Asuh dalam periode tahun ajaran yang baru.

Sejak tiga tahun terakhir, Tim Pelayanan Adik Asuh menambahkan agenda sarasehan dalam kegiatan pertemuan ini. Sarasehan yang dimaksud adalah mengangkat berbagai topik sederhana tetapi dirasa perlu bagi para orangtua.

Sarasehan pertama yang diadakan pertengahan tahun 2005, para orangtua diajak secara umum melihat kemiskinan dalam berbagai bentuk sekaligus usaha-usaha berbagai komunitas dalam menolong dirinya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum bahwa kemiskinan bukan cuma masalah mereka dan kemiskinan tidak dikondisikan untuk meletakkan kita pada posisi ’tidak tertolong’ melainkan perlu berupaya sekian kali lebih keras untuk menolong diri sendiri agar kelak dapat menolong komunitas. Dan, pendidikan itu perlu untuk mengentaskan kebodohan dan pembodohan.

Walaupun sarasehan pertama itu hanya memberikan gambaran umum tetapi dapat dirasakan antusiasme para orangtua untuk mendorong anaknya belajar. Sekali lagi Tim Pelayanan Adik Asuh merasa perlu menggarisbawahi bahwa pendidikan anak bukan saja tanggung jawab sekolah dan Tim, tetapi peran serta orangtua juga sangat dibutuhkan. Untuk itu, dalam sarasehan yang ke-2 pada tahun 2006 kami menekankan bahwa peran pengasuhan orangtua tidak dapat dialihkan. Orangtua adalah figur yang dapat digugu dan ditiru oleh anak serta memberikan dampak besar dalam proses tumbuh kembangnya. Tim sangat terbantu dengan kehadiran rekan-rekan KOMPA yang melayani melalui talenta seni peran dan menampilkan lakon yang menarik mengenai pola pengasuhan dalam keluarga. Dalam sarasehan inipun orangtua diajak untuk mengenali anaknya secara lebih baik berikut potensi mereka.

Tahun 2007 ini merupakan salah satu tahun terberat dimana beberapa orangtua terpuruk secara finansial, anak-anak yang cukup baik dalam segi akademis justru putus sekolah dan tidak memiliki tempat tinggal, serta banyak hal lainnya. Sarasehan yang diadakan bulan Juli lalu dengan tema ’Mengelola Keuangan Rumah Tangga’ mendapat antusiasme yang besar terutama karena kami mengundang pembicara yang berkecimpung dengan komunitas yang serupa dengan komunitas orangtua adik asuh, bahkan turut serta pula seorang pemulung yang telah mampu menata keuangan keluarganya dengan lebih baik.

Tentunya setiap penyadartahuan yang coba Tim Pelayanan Adik Asuh gulirkan bagi para orangtua juga diikuti oleh sebuah pekerjaan rumah untuk menempatkannya tidak sekedar pada ranah informasi tetapi juga aplikasi dalam kehidupan nyata. Tetap bergumul dan beriman!

WISATA EDUKATIF

Dalam perjalanan belajar-mengajar kadang sangat sulit menjelaskan hal-hal atau bahkan kata yang sebetulnya lazim. Contohnya: riak gelombang, atau buih di pantai. Penyebabnya sangat sederhana yaitu karena dalam kehidupan nyata mereka belum pernah melihat pantai. Belajar melalui pengalaman adalah salah satu alasan diadakannya Wisata Edukatif.

Sebisanya kegiatan Wisata Edukatif ini dilakukan sekali setahun. Adik asuh akan menimba berbagai pengalaman menarik, belajar hal baru, semakin bersemangat dan tentu saja menikmati kegembiraan yang sudah sewajarnya dinikmati oleh anak-anak seusia mereka.

Tempat-tempat yang pernah kami kunjungi antara lain: Pusat Primata Schmutzer - TMR, Monumen Nasional (termasuk didalamnya mencoba busway), dan Pusat Peragaan IPTEK – Taman Mini Indonesia Indah. Tentu saja kegiatan seperti ini tidak bisa terlalu sering kami lakukan karena memerlukan biaya yang cukup besar. Adik-adik sendiri sudah beberapa kali berharap bisa pergi ke Dunia Fantasi – Ancol dan mencoba berbagai wahana yang mereka dengar katanya menarik. Untuk itu mereka sudah diwanti-wanti untuk menabung mulai tahun ini. Kalau tahun depan masih belum cukup, ya ditunda tahun depannya. Kalau tahun depannya belum cukup juga, ya ditunda lagi hehe.. tapi optimis sajalah, kalau mau berusaha pasti selalu ada jalan. Amin.

BANTUAN PENDIDIKAN

Tim Pelayanan Adik Asuh – KOMPA dibawah naungan GKI Kebayoran Baru berusaha membantu meringankan beban pendidikan para adik asuh melalui bantuan biaya SPP dan subsidi buku. Bantuan ini ditujukan bagi para adik asuh yang benar-benar membutuhkan dan berasal dari keluarga kurang mampu, menunjukkan kemauan untuk bersekolah, dan aktif mengikuti kegiatan belajar bersama Tim Pelayanan Adik Asuh sekurang-kurangnya 6 bulan.

Bantuan lain berupa peralatan sekolah dan sebagainya hanya diberikan berdasarkan ketersediaan anggaran atau bila ada sumbangan.

Sejauh ini dana yang digunakan untuk pelayanan berasal dari gereja dan persembahan kasih dari berbagai pihak baik dalam bentuk dana ataupun material.

INGIN TAHU LEBIH LANJUT MENGENAI PELAYANAN KAMI?

Pertanyaan singkat yang membutuhkan jawaban singkat dapat melalui shoutbox pada blog ini, tetapi kami sarankan untuk menghubungi kami melalui: adik.asuh@gmail.com atau via telpon ke Kak Prana atau kak Sisil. Nomor telpon keduanya dapat dilihat di warta minggu GKI Kebayoran Baru.

Tuhan memberkati!

Reportase: Sekilas mengenai POTM 2007

POTM 2007 mengambil tema ”MENGELOLA KEUANGAN RUMAH TANGGA” dan difasilitasi oleh rekan-rekan dari YAPARI sebagai narasumber dan kak Martha sebagai moderator. Pada saat yang bersamaan di ruang yang berbeda, sebagian kakak juga disibukkan dengan ’Kelas Aktivitas’ untuk adik asuh. Puji Tuhan! Karena dengan jumlah personil yang terbatas kedua kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Khusus untuk sarasehan, ”MENGELOLA KEUANGAN RUMAH TANGGA”, berikut catatan singkatnya:

  • Pertanyaan inti yang sering menjadi masalah utama para keluarga kurang mampu pada umumnya adalah, ”Mengapa ketika biaya sekolah sudah ditanggung pemerintah, para orang tua tetap merasa kesulitan dan kepayahan dalam memenuhi kebutuhan hidup?”.
  • Pertama-tama dijabarkan kebutuhan sehari-hari apa yang harus dipenuhi menurut para orang tua. Mereka menyebutkan: kebutuhan makan, biaya sekolah, biaya kesehatan, dsb. Kebanyakan orang tua juga bercerita bahwa mereka bekerja sebagai pemulung dan para ibu bekerja sebagai penyapu jalan atau hanya membantu suami sehari-hari (ada juga yang bekerja sebagai pencuci baju harian ataupun paruh waktu). Nah, yang menjadi kendala utama mereka adalah penghasilan yang tidak tetap (itu membuat mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan), terlebih dengan kondisi hidup di Jakarta, yang semuanya serba sulit dan untuk mendapat apapun penuh ketidakpastian serta mesti bersaing keras (baca: berebutan).
  • Dalam sarasehan ini setiap orangtua dibagikan lembaran uang senilai seribu dan diajak berpikir apa yang dapat digunakan dengan uang seribu rupiah kemudian uang-uang tersebut dikumpulkan sejumlah sekian puluh ribuan dan kembali diajak berpikir apa yang dapat digunakan dengan jumlah sedemikian. Tentu saja uang Rp. 1.000,- beda besar artinya dengan Rp.20.000,- (jauh lebih banyak kebutuhan yang bisa dipenuhi dengan Rp. 20.000,- dibanding Rp.1.000). Narasumber juga cukup berhasil membuat orangtua untuk kembali berpikir bahwa Rp.200,- perak pun yang tadinya dianggap kurang berarti, ternyata jika dikumpulkan bisa menjadi sangat-sangat berarti (coba perhatikan deh, ini penekanan kesadaran awal, karena pada umumnya mereka bukannya tidak tahu, tapi hanya kurang aware untuk hal dasar seperti ini). Orangtua diajak membayangkan, jika mereka bisa menyisihkan Rp.200,- dari budget belanja mereka sehari-hari (misal: untuk menumis mereka kurangi dari menggunakan 1 siung bawang menjadi ½ siung bawang saja). Jika orangtua mampu menyisihkan Rp.200,- dari (misal) Rp.10.000,- maka dalam sebulan akan terkumpul Rp. 6.000,-. Nah, kakak-kakak yang baik, inti sebenarnya sarasehan ini untuk mengajak orangtua melakukan 1 hal yang bisa merubah banyak hal dan besar artinya yaitu: menabung/menyisihkan uang.
  • Contoh berikutnya: Jika seseorang mengumpulkan Rp.1.000/hari dalam sebulan, maka hasil akhirnya adalah Rp. 30.000,- namun jika hal tersebut dilakukan beramai-ramai maka dapat terkumpul sekitar Rp.200.000/bulan. Jadi, mereka diajak untuk mengumpulkan uang namun dibuat agak berbeda dari menabung biasa yaitu membentuk kelompok dimana mereka bisa bersama-sama menabung dan uangnya dipercayakan pada seseorang yg dapat dipercaya (seperti bank berjalan). Mereka diajak untuk bisa konsisten & berkemauan besar mengumpulkan uang, tiap saat/kapanpun ada uang sekecil apapun lebih baik diserahkan kepada penyimpan uang tersebut. Itu sebabnya akan jauh lebih baik jika kelompok ini dibentuk di area yg sama (supaya tdk memerlukan ongkos). Dengan sistem kolektif seperti ini akan sangat menolong jika salah seorang anggota tiba-tiba memerlukan dana agak besar.
  • Sumber dana mana yang dapat direlokasi untuk tabungan? Berikut ini adalah dana-dana yang sering dikeluarkan tanpa perhitungan tetapi bila dijumlahkan besarannya lumayan, yaitu: uang jajan, uang rokok, dan uang belanja.
  • Dengan sistem tabungan kolektif ini, jika suatu ketika ada anggota yang sedang dalam kesulitan dan sangat membutuhkan uang dapat tertolong. Intinya adalah perputaran uang (mengenai bunga dan tenggat waktunya semua dialaskan pada kesepakatan bersama dalam kelompok tersebut). Kelompok ini (biasa disebut KSM) dapat terus dimatangkan. Berbeda dengan koperasi, KSM mengharuskan anggotanya untuk datang (tidak hanya uangnya). Karena kelompok ini juga dibuat dengan tujuan bersama dan berkumpul, saling sharing, menambah pengetahuan (misalnya membahas berbagai kreativitas, kewirausahaan, kesehatan, dsb.) Setelah KSM terbentuk, diharapkan ada: - Uang pangkal, - Uang tabungan pokok, - Simpanan Wajib, dan - Tabungan sukarela.
  • Pengurus (yang dipercayakan menyimpan uang), harus dipilih diluar anggota kelompok tsb dan harus bisa dipercaya.

Respon orangtua adik asuh:

  • Para orangtua adik asuh sangat tertarik dengan cara baru & solusi untuk membantu mengelola keuangan yang dilontarkan para pembicara dari YAPARI. Bahkan mereka langsung menanyakan kapan tindak lanjut ini dapat direalisasikan dan meminta para kakak asuh untuk menjadi pengurus karena menganggap para kakak asuh dapat dipercaya. Sebagai pengurus, peran yang dijalankan adalah sebagai pemegang tabungan dan sebagai mediator yang mendampingi saat kelompok ini membuat kebijakan dan sama sekali bukan penentu kebijakan itu sendiri.

Jadi untuk semua kakak asuh, ini adalah PR kita bersama. Sangat tidak mungkin untuk sekedar menggulirkan solusi dalam meringankan permasalahan para orangtua adik asuh tanpa bersedia turut berproses bersama mereka. Bagi mereka, cuma kakak-kakak yang mereka punya.

Semua usulan, pertimbangan dan masukan silahkan di share dan pastikan semua kakak menggumulkan hal ini dalam doa.

God bless us!

sincerite,
CN.

Yuli dan Putri sekolah lagi!

Yuli dan Putri adalah dua orang adik asuh kami yang cantik. Sudah setahun ini mereka tidak sekolah, kehadirannya di kegiatan belajar tiap sabtu juga timbul tenggelam. Saya sering papasan dengan mereka kalau kebetulan melewati Terminal Blok M sekitar jam 9-an malam. Tidak perlu lagi bertanya mengapa mereka ada disana karena jawabannya sudah jelas. Mereka sedang cari uang.

Hari Minggu kemarin, selesai pelayanan kolektan bersama beberapa kakak asuh lainnya, saya dan kak Merry bertemu Yuli, Putri dan Narti di terminal. Yuli dan Putri segera memberi laporan kalau mereka sudah sekolah lagi. Duh senangnya! Saya wanti-wanti agar mereka jangan merasa minder atau cepat tawar hati jika teman-temannya tidak ramah sementara kak Merry menyuruh mereka cepat pulang karena sudah malam. Jadi teringat pertama kali ketemu mereka di terminal, saya juga ’cerewet-in’ mereka cepat pulang. Dan seperti saya waktu itu, mereka juga memberi jawab yang sama ke kak Merry, ”Nanti kak.. baru jam segini..”. Jam 9-an malam itu baru jam ’segini’-nya mereka. Jam pulang mereka paling cepat jam 10 malam.

Saya tahu tidak baik bagi anak dibawah umur 10 tahun berada dijalanan sampai malam tapi saya juga tahu bahwa Tuhan pasti telah memberikan kekuatan ekstra pada mereka. Saya hanya berdoa agar mereka dapat melanjutkan pendidikan mereka sampai selesai dan dengan perkenanan Tuhan mereka boleh mencapai apapun cita-cita mereka suatu saat nanti.

”Hati-hati dijalan ya kak!”, sahut mereka sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis saat kami pamit pulang.

Jakarta, 5 Agustus 2007.
GS.

Minggu, 12 Agustus 2007

Tim Pelayanan Adik Asuh Punya Blog lho!

Hehehe.. sekarang Tim Pelayanan Adik Asuh punya blog dan Anda sedang membacanya. Selamat datang ya di blog kami! Semoga berbagai sharing pengalaman pelayanan dalam blog ini dapat menjadi suatu kesaksian yang indah betapa Tuhan sangat mengasihi kami, mengasihi Anda, dan mengasihi kita semua!
Tuhan memberkati!